Dalam proses menyucikan diri dan mengembalikan rahasia kepada Tuan Empunya Rahasia, maka manusia itu semestinya meningkatkan kesuciannya sampai kepada peringkat asal kejadian rahasia Allah Taala.Manusia ini sebenarnya mesti menjelajahi dan melalui daripada Alam Insan pada nafsu amarah ke Martabat Zat yaitu nafsu Kamaliah yaitu makam "Izzatul-Ahdah". Lantaran itulah tugas manusia semestinya mengenal hakikat diri ini lalu balik untuk mengembalikan amanah Allah S.W.T. tersebut sebagaimana mula proses penerimaan amanahnya pada kejadian awalnya.Sesungguhnya Allah dalam mengenalkan diriNya melalui lidah dan hati manusia,maka Dia telah mentajallikan DiriNya menjadi rahasia kepada diri manusia. Sebagaimana dikatakan dalam hadis Qudsi;"AL INSANUL SIRRUHU WA ANA SIRRUHU"Maksudnya; "Manusia itu adalah rahasiaKu dan aku adalah rahasia manusia itu sendiri". |
Rd.Adi Kusuma
Selasa, 10 Juli 2012
4.PROSES MENGEMBALIKAN DIRI
Al-habib Al-Imam Abubakar bin Muhammad bin Umar bin Abubakar bin Imam (Wadi-Al-ahqaf) Al-habib Umar bin Segaf Assegaf
SANG PEMILIK DERAJAT YANG TINGGI
Tempat Berlabuhnya Para Auliya’
Alkisah tentang seorang Imam Al-Qutb yang tunggal
dan merupakan qiblat para auliya’ di zamannya, sebagai perantara tali
temali bagi para pembesar yang disucikan Allah jiwanya, bagai tiang
yang berdiri kokoh dan laksana batu karang yang tegarditerpa samudera,
seorang yang telah terkumpul dalam dirinya antara Ainul Yaqin dan
Haqqul Yaqin, beliau adalah Al-habib Al-Imam Abubakar bin Muhammad bin
Umar bin Abubakar bin Imam (Wadi-Al-ahqaf) Al-habib Umar bin Segaf
Assegaf.
Nasab yang mulia ini terus bersambung dari para pembesar ke kelompok
pembesar lainnya, bagai untaian rantai emas hingga sampailah kepada
tuan para pendahulu dan yang terakhir, kekasih yang agung junjungan
Nabi Muhammad SAW.
Habib Abubakar dilahirkan di kota Besuki, sebuah, kota keci di
kabupaten Sitibondo Jawa Timur, pada tanggal 16 Dzulhijjah 1285 H. Dlm
pertumbuhan hidupnya yang masih kanak-kanak, ayahanda beliau tercinta
telah wafat dan meninggalkannya di kota Gresik. Sedang disaat-saat itu
beliau masih membutuhkan dan haus akan kasih sayang seorang ayah. Namun
demikian beliau pun tumbuh dewasa di pangkuan Inayah Ilahi dlm
lingkungan keluarga yang bertaqwa yang telah menempanya dengan
pendidikan yang sempurna, hingga nampaklah dalam diri beliau pertanda
kebaikan dan kewalian.
Konon diceritakan bahwa beliau mampu mengingat segala kejadian yang
dialaminya ketika dalam usia tiga tahun dengan secara detail. Hal ini
tak lain sebagai isyarat akan kekuatan Ruhaniahnya yang telah siap
untuk menampung luapan anugerah dan futuh dari Rabbnya Yang Maha Mulia.
Pada tahun 1293 H. segeralah beliau bersiap untuk melakukan perjalanan
jauh menuju kota asal para leluhurnya, “Hadramaut”. Kota yang bersinar
dengan cahaya para auliya’. Perjalanan pertama ini adalah atas titah
dari nenek beliau (Ibu dari ayahnya) seorang wanita salihah “Fatimah
binti Abdullah Allan”. Dengan ditemani seorang yang mulia, Assyaikh
Muhammad Bazmul, beliaupun berangkat meninggalkan kota kelahiran dan
keluarga tercintanya. Setelah menempuh jarak yang begitu jauh dan
kepayahan yang tak terbayangkan maka sampailah beliau di kota “Siwuun”.
sedang pamannya tercinta “Al-allamah Al-habibAbdillah bin Umar”
beserta kerabat yang lain telah menyambut kedatangannya di luar kota
tersebut.
Tempat tujuan pertamanya adalah kediaman seorang Allamah yang
terpandang di masanya, Al-Arif billah “Al-habib syaikh bin Umar bin
Seggaf”. Sesampainya di sana Habib Syaikh langsung menyambut seraya
memeluk dan menciuminya, tanpa terasa air mata pun bercucuran dari
kedua matanya, sebagai ungkapan bahagia atas kedatangan dan atas apa
yang dilihatnya dari tanda-tanda wilayah di wajah beliau yang bersinar
itu. Demikianlah seorang penyair berkata: “hati para auliya’ memiliki
mata yang dapat memandang apa saja yang tak dapat dipandang oleh
manusia lainnya”. Dengan penuh kasih sayang, Habib Syaikh mencurahkan
segala perhatian kepadanya, termasuk pendidikannya yang maksimal telah
membuahkan kebaikan dalam diri Habib Abubakar yang baru beranjak
dewasa. Bagi Habib Bakar menuntut ilmu adalah segala-galanya dan
melalui pamannya “Al-habib Umar” beliau mempelajari Ilmu fiqih dan
tasawwuf.
Ketika menempa pendidikan dari sang paman inilah, pada setiap malam
beliau dibangunkan untuk shalat tahajjud bersamanya dalam usia yang
masih belia. Hal ini sebagai upaya mentradisikan qiyamul-lail yang
telah menjadi kebiasaan orang-orang mulia di sisi Allah atas dasar
keteladanan dari Baginda Rasulillah SAW. Hingga apa yang dipelajari
beliau tidak hanya sebatas teori ilmiah namun telah dipraktekkan dalam
amaliah kesehariannya.
Rupanya dalam kamus beliau tak ada istilah kenyang dalam menuntut ilmu,
selain dari pamannya ini, beliau juga berkeliling di seantero
Hadramaut untuk belajar dan mengambil ijazah dari para ulama’ dan
pembesar yang tersebar di seluruh kota tersebut. Salah seorang dari
sederetan para gurunya yang paling utama, adalah seorang arif billah
yang namanya termasyhur di jagad raya ini, guru dari para guru di
zamannya ” Al-Imam Al-Qutub Al-habib Ali bin Muhammad Al-habsyi” r.a.
sebagai Syaikhun-Nadzar. (Guru Pemerhati).
Perhatian dari maha gurunya ini telah tertumpahkan pd murid
kesayangannya jauh sebelum kedatangannya ke Hadramaut, ketika beliau
masih berada di tanah Jawa. Hal ini terbukti dengan sebuah kisah yang
sangat menarik antara Al-habib Ali dengan salah seorang muridnya yang
lain. Pada suatu hari Habib Ali memanggil salah satu murid setianya.
Beliau lalu berkata “Ingatlah ada tiga auliya’ yang nama, haliah dan
maqam mereka sama”. Wali yang pertama telah berada di alam barzakh,
yakni Al-habib Qutbul-Mala’ Abubakar bin Abdullah alydrus, dan yang
kedua engkau pernah melihatnya di masa kecilmu, yaitu Al-habib Abubakar
bin Abdullah at-Attas, adapun yang ketiga akan engkau lihat dia di
akhir usia kamu. Habib Ali pun tidak menjelaskan lebih lanjut siapakah
wali ketiga yang dimaksud olehnya.
Selang waktu beberapa tahun kemudian, tiba-tiba sang murid tersebut
mengalami sebuah mimpi yang luar biasa. Dalam sebuah tidurnya ia
bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, kala itu dalam mimpinya Nabi
SAW menuntun seorang anak yang masih kecil sembari berkata kepada orang
tersebut, lihatlah aku bawa cucuku yang shaleh “Abubakar bin Muhammad
Assegaf”! Mimpi ini terulang sebanyak lima kali dalam lima malam
berturut-turut, padahal orang tersebut tak pernah kenal dengan Habib
Abubakar sebelumnya. Kecuali setelah diperkenalkan oleh Nabi SAW.
Pada saat ia kemudian bersua dengan Habib Abubakar Assegaf, iapun
menjadi teringat ucapan gurunya tentang tiga auliya’ yang nama, haliah
dan maqamnya sama. Lalu ia ceritakan mimpi tersebut dan apa yang pernah
dikatakan oleh Habib Ali Al-habsyi kepada beliau. Kiranya tak meleset
apa yang diucapkan Habib Ali beberapa tahun silam bahwa ia akan melihat
wali yang ketiga di akhir usianya, karena setelah pertemuannya dengan
Habib Abubakar ia pun meninggalkan dunia yang fana ini, berpulang ke
Rahmatullah, Takdiragukan lagi perhatian yang khusus dari sang guru yang
rnulia ini telah tercurahkan kepada murid kesayangannya, hingga suatu
saat Al-habib Ali Al-habsyi menikahkan Habib Abubakar bin Muhammad
Assegaf dengan salah seorang wanita pilihan gurunya ini di kota Siwuun,
bahkan Habib Ali sendirilah yang meminang dan menanggung seluruh biaya
perkawinannya.
Selain Habib Ali, masih ada lagi yang menjadi “Syaikhut-Tarbiah” (Guru
pendidiknya) yakni pamannya tercinta Al-habib Abdillah bin Umar
Assegaf. Adapun yang menjadi “Syaikhut-Tasliik” (Guru pembimbing
beliau) Al-habib Muhammad bin Idrus Al-habsyi. Sedang yang menjadi
“Sya’ikul-Fath” (Guru pembuka) adalah Al-wali- Al-mukasyif Al-habib
Abdulqadir bin Ahmad bin Qutban yang acap kali memberinya kabar gembira
dengan mengatakan:
“Engkau adalah pewaris haliah kakekmu Umar bin Segaf”.
Demikianlah beliau menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar,
mengambil ijazah serta ilbas dengan berpindah dari pangkuan para
auliya’ dan pembesar yang satu dan yang lainnya di seluruh Hadramaut,
Siwuun, Tarim dan sekitarnya yang tak dapat kami sebutkan satu persatu
nama mereka. Setelah semuanya dirasa cukup dan atas izin dari para
gu¬runya, beliaupun mulai meninggal-kan kota para. auliya’ itu untuk
kembali ke tanah Jawa, tepatnya pada tahun 1302 H.
Dengan ditemani Al-Arif billah Alhabib Alwi bin Segaf Assegaf
(dimakamkan di Turbah Kebon-Agung Pasuruan) berangkatlah beliau ke
Indonesia. Adapun tujuan pertamanya adalah kota kelahirannya Besuki
-Jawa timur, setelah tiga tahun tinggal di sana, beliau lalu berhijrah
ke kota Gresik pada tahun 1305 H dalam usia dua puluh tahun. Dan di
kota inilah beliau bermukim. Mengingat usianya yang masih sangat muda,
maka kegiatan menuntut Ilmu, Ijazah dan Ilbas masih terus dilakoninya
tanpa kenal lelah.
Beliaupun terus menerus berkunjung kepada para auliya’ dan ulama’yang
telah menyinari bumi pertiwi ini dengan kesalehannya. Sebagaimana
Al-habib Abdullah bin Muhsin Al-attas, Alhabib Ahmad bin Abdullah
Al-attas, Alhabib Ahmad bin Muhsin Alhaddar, Alhabib Abdullah bin Ali
Alhaddad, Alhabib Abubakar bin Umar bin Yahya, Alhabib Muham¬mad bin
Ahmad Almuhdar dan masih banyak lagi yang lainnya, Radhiallahu anhum
ajmaiin.
Pada tahun yang sama tepatnya pada hari Jum’at, telah terjadi sebuah
peristiwa yang di luar jangkauan akal manusia dalam diri beliau. Yaitu
di saat beliau tengah khusuk mendengarkan seorang khatib yang
menyampaikan khutbahnya di atas mimbar, tiba-tiba beliau mendapat
lintasan hati Rahmani dan sebuah izin Rabbaniy, ketika itu nuraninya
berkata agar beliau segera mengasingkan diri dari manusia sekitarnya.
Hatinya pun menjadi lapang untuk melakukan uzlah menjauhkan diri dari
kehidupan dunia.
Seketika itu juga beliau beranjak meninggalkan Masjid Jami’ langsung
menuju rumah, dan sejak saat itu beliau tidak lagi menemui seorang pun
dan tidak pula memberi kesempatan orang untuk menemuinya. Hal ini
beliau lakukan tiada lagi hanya untuk mengabdikan diri dan beribadah
kepada Rabbnya dengan segenap jiwa raganya, dan berlangsung sampai lima
belas tahun lamanya. Hingga tibanya izin dari Allah agar beliau keluar
dari khalwatnya untuk kembali berinteraksi dengan manusia di
sekitarnya.
Pada saat menjelang keluar dari khalwatnya, beliau disambut oleh
gurunya Alhabib Muhammad bin Idrus Alhabsyi, seraya berkata. “Aku telah
memohon dan bertawajjuh pada Allah selama tiga hari tiga malam untuk
mengeluarkan Abubakar bin Muhammad Assegaf”. Habib Muhammad lalu
menuntunnya keluar dan membawanya berziarah ke makam seorang wali yang
tersohor dan menjadi mahkota bagi segala kemuliaan di zamannya, yakni
Alhabib Alwiy bin Muhammad Hasyim r.a.
Setelah ziarah, beliau berdua lalu berangkat menuju kota Surabaya ke
kediaman Alhabib Abdullah bin Umar Assegaf. Di tengah- tengah
orang-orang yang hadir pada saat itu, berkatalah Alhabib Muhammad bin
Idrus sembari tangannya menunjuk ke arah Habib Abubakar “Ini adalah
khasanah dari seluruh khasanah Bani Alawiy yang telah kami buka untuk
memberi manfaat kepada orang khusus dan umum”.
Pasca kejadian tersebut, mulailah Alhabib Abubakar menetapkan jadwal
Qira’ah (pembacaan kitab-kitab salaf) di rumahnya. Dalam waktu yg
singkat beliau telah menjadi tumpuan bagi umat di zamannya, bagaikan
Ka’bah yang tak pernah sepi dari peziarah yang datang mengunjunginya
dari berbagai penjuru dunia. Siapa saja yang datang kepada beliau
disertai dg HusnudDzan (berbaik-sangka) maka ia akan beruntung dengan
tercapai segala maksudnya dalam waktu yang dekat.
Di Majlis yang diadakannya itu beliau telah mengkhatamkan kitab “Ihya’
Ulumuddin” sebanyak lebih dari empat puluh kali. Dan disetiap
mengkhatamkannya, beliau selalu mengadakan jamuan besar-besaran untuk
orang yang hadir di majlisnya. Alhabib Abubakar dikenal sebagai orang
yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sirah dan jejak para
salafnya, bahkan pada segala adat istiadatnya. Seluruh majlis beliau
senantiasa dimakmurkan dengan kajian-kajian ilmiah yang bersumber dari
semua kitab karya para salafnya.
Jika kita berbicara tentang Maqam dan kedudukan beliau, maka tak
satupun dari para Auliya’ pada masa beliau yang menyangsikannya. Beliau
telah mencapai tingkatan “Asshiddiqiyyah-Alkubra” yang telah
diisyaratkan sebagai “Sahibulwaqt” {panglima tertinggi para Auliya’ di
masanya). Keluhuran maqamnya telah diakui oleh seluruh yang hidup di
zaman beliau. Telah berkata Alhabib Muhammad bin Ahmad Almuhdar dalam
sebuah suratnya kepada beliau (dengan mengutip beberapa ayat Alqur’an).
“Demi fajar “Dan malam yang sepuluh” dan yang genap dan yang ganjil”
(Sesungguhnya Saudaraku Abubakar bin Muham¬mad Assegaf adalah permata
yang lembut yang beredar dan beterbangan menjelajah seluruh maqam para
leluhur-nya)..
Berkata pula panutan kita, seorang yang telah diakui keunggulan dan keilmuannya Al-habib Alwiy bin Muhammad Alhaddad :
“Sesungguhnya Alhabib Abubakar bin Muhammad Assegaf adalah “Alqutbul
Ghauts” dan sesungguhnya ia adalah tempat tumpuan pandangan Allah”.
Pada kesempatan lain beliau berkata:
“Aku tidak takut (segan) kepada satu pun makhluk Allah kecuali kepada habib Abubakar bin Muhammad Assegaf”.
Sebenarnya pada masa keemasan itu banyak sekali orang-orang yang patut
disegani, namun kini mereka semua telah berpulang ke rahmat Allah SWT.
Masih banyak lagi ungkapan-ungkapan beliau yang tak dapat kami torehkan
dalam tulisan ini.
Berkata juga seorang sumber kebaikan di zamannya, dan kebanggaan pada
masanya, seorang da’i yang selalu mengajak kejalan Allah dengan ucapan
dan perbuatannya, Alhabib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi
(Kwitang-Jakarta). Ketika itu di kediaman Habib Abubakar (Gresik), pada
saat beliau menjalin persaudaraan dengannya, seraya memberi isyarat
kepada Habib Abubakar dan air matanya berlinang, berkata kepada para
hadirin saat itu “Ini (habib Abubakar) adalah raja lebah (raja para
auliya’) ia saudaraku di jalan Allah, lihatlah kepadanya! Karena
memandangnya adalah ibadah”.
Berkata seorang panutan orang-orang yang arif Alhabib Husain bin
Muhammad Alhaddad, sesungguhnya Alhabib Abubakar bin Muhammad Assegaf
adalah seorang khalifah, dialah pemimpin para auliya’ di masanya, ia
telah mencapai “Maqam as-Syuhud” hingga beliau mampu menerawang hakekat
dari segala sesuatu. Beliau melanjutkan ungkapannya dengan mengutip
sebuah ayat al-Qur’an “Sungguh patut jika dikatakan padanya; Isa tidak
lain hanyalah seorang hamba yang kami berikan kepadanya nikmat
(kenabian) (QS: Azzukruf59).
Maksudnya beliau tidak lain hanyalah seorang hamba yang telah dilimpahi
nikmat dan anugerah Allah SWT. Kiranya telah cukup sebagai bukti
keluhuran maqam beliau yang telah mencapai kedudukan bersua dengan Nabi
SAW dalam keadaan terjaga. Berkata yang mulia r.a. bahwa: “Arrasul SAW
telah masuk menemuiku sedang aku dalam keadaan terjaga, beliau lalu
memelukku dan akupun memeluknya”.
Para auliya’ bersepakat, bahwa Maqam Ijtima’ (bertemu) dengan Nabi SAW
dalam waktu terjaga, adalah sebuah maqam yang melampaui seluruh maqam
yang lain. Hal ini tidak lain adalah buah dari Ittiba’ (keteladanan)
beliau yang tinggi terhadap Nabinya SAW. Adapun kesempurnaan Istiqamah
merupakan puncak segala karamah. Seorang yang dekat dengan beliau
berujar bahwa aku sering kali mendengar beliau mengatakan: "Aku adalah
Ahluddarak, barang siapa yang memohon pertolongan Allah melaluiku maka
dengan izin Allah aku akan membantunya, barang siapa yang berada dalam
kesulitan lalu memanggil-manggil namaku maka aku akan segera hadir di
sisinya dengan izin Allah”.
Pada saat menjelang ajalnya, seringkali beliau berkata “Aku berbahagia
untuk berjumpa dengan Allah” maka sebelum kemangkatannya ke rahmat
Allah, beliau mencegah diri dari makan dan minum selama lima belas
hari, namun hal itu tak mengurangi sedikitpun semangat ibadahnya kepada
Allah SWT. Setelah ajal kian dekat menghampirinya, diiringi kerinduan
berjumpa dengan khaliqnya, Allah pun rindu bertemu dengannya, maka
beliau pasrahkan ruhnya yang suci kepada Tuhannya dalam keadaan ridho
dan diridhoi
Beliau wafat pada hari Ahad malam Senin, hari ke tujuh belas di bulan Dzulhijjah 1376 H, dalam usia 91 tahun.
=================================
NABI KHIDIR. AS
Perihal Nabi Khidir a.s.
Bukhari, Ibn al-Mandah, Abu Bakar al-Arabi, Abu Ya’la, Ibn
al-Farra’, Ibrahim al-Harbi dan lain-lain berpendapat, Nabi Khidir a.s.
tidak lagi hidup dengan jasadnya, ia telah wafat. Yang masih tetap
hidup adalah ruhnya saja, iaitu sebagaimana firman Allah:
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ
“Kami tidak menjadikan seorang pun sebelum engkau (hai Nabi), hidup kekal abadi.” (al-Anbiya’: 34)
Hadith marfu’ dari Ibn Umar dan Jabir (r.a.) menyatakan:
“Setelah lewat seratus tahun, tidak seorang pun yang sekarang masih hidup di muka bumi.”
Ibn al-Šalah, al-Tsa’labi, Imam al-Nawawi, al-Hafiz Ibn Hajar
al-Asqalani dan kaum Sufi pada umumnya; demikian juga jumhurul-‘ulama’
dan ahl al-šalah (orang-orang saleh), semua berpendapat, bahawa Nabi
Khidir a.s. masih hidup dengan jasadnya, ia akan meninggal dunia sebagai
manusia pada akhir zaman. Ibn Hajar al-Asqalani di dalam Fath al-Bari
menyanggah pendapat orang-orang yang menganggap Nabi Khidir a.s.
telah wafat, dan mengungkapkan makna hadith yang tersebut di atas,
iaitu huraian yang menekankan, bahawa Nabi Khidir a.s. masih hidup
sebagai manusia. Ia manusia makhsus (dikhususkan Allah), tidak
termasuk dalam pengertian hadith di atas.
Mengenai itu kami berpendapat:
1. Kekal bererti tidak terkena kematian. Kalau Nabi Khidir a.s.
dinyatakan masih hidup, pada suatu saat ia pasti akan wafat. Dalam hal
itu, ia tidak termasuk dalam pengertian ayat al-Qur’an yang tersebut
di atas selagi ia akan wafat pada suatu saat.
2. Kalimat ‘di muka bumi’ yang terdapat dalam hadith tersebut,
bermaksud adalah menurut ukuran yang dikenal orang Arab pada masa itu
(dahulu kala) mengenai hidupnya seorang manusia di dunia. Dengan
demikian maka Nabi Khidir a.s. dan bumi tempat hidupnya tidak termasuk
‘bumi’ yang disebut dalam hadith di atas, kerana ‘bumi’ tempat hidupnya
tidak dikenal orang-orang Arab.
3. Yang dimaksud dalam hal itu ialah generasi Rasulullah s.a.w.
terpisah sangat jauh dari masa hidupnya Nabi Khidir a.s. Demikian
menurut pendapat Ibn Umar, iaitu tidak akan ada seorang pun yang
mendengar bahawa Nabi Khidir a.s. wafat setelah usianya lewat seratus
tahun. Hal itu terbukti dari wafatnya seorang bernama Abu al-Thifl
Amir, satu-satunya orang yang masih hidup setelah seratus tahun sejak
adanya kisah tentang Nabi Khidir a.s.
4. Apa yang dimaksud ‘yang masih hidup’ dalam hadith tersebut ialah:
tidak ada seorang pun dari kalian yang pernah melihatnya atau
mengenalnya. Itu memang benar juga.
5. Ada pula yang mengatakan, bahawa yang dimaksud kalimat tersebut
(yang masih hidup) ialah menurut keumuman (ghalib) yang berlaku sebagai
kebiasaaan. Menurut kebiasaan amat sedikit jumlah orang yang masih
hidup mencapai usia seratus tahun. Jika ada, jumlah mereka sangat
sedikit dan menyimpang dari kaedah kebiasaaan; seperti yang ada di
kalangan orang-orang Kurdistan, orang-orang Afghanistan, orang-orang
India dan orang-orang dari penduduk Eropah Timur.
Nabi Khidir a.s. masih hidup dengan jasadnya atau dengan jasad yang baru.
Dari semua pendapat tersebut, dapat disimpulkan: Nabi Khidir a.s. masih
hidup dengan jasad dan ruhnya, itu tidak terlalu jauh dari
kemungkinan sebenarnya. Tegasnya, Nabi Khidir a.s masih hidup; atau,
ia masih hidup hanya dengan ruhnya, mengingat kekhususan sifatnya.
Ruhnya lepas meninggalkan Alam Barzakh berkeliling di alam dunia
dengan jasadnya yang baru (mutajassidah). Itupun tidak terlalu jauh dari
kemungkinan sebenarnya. Dengan demikian maka pendapat yang menganggap
Nabi Khidir a.s. masih hidup atau telah wafat, berkesimpulan sama;
iaitu: Nabi Khidir a.s. masih hidup dengan jasadnya sebagai manusia,
atau, hidup dengan jasad ruhi (ruhani). Jadi, soal kemungkinan bertemu
dengan Nabi Khidir a.s. atau melihatnya adalah benar sebenar-benarnya.
Semua riwayat mengenai Nabi Khidir a.s. yang menjadi pembicaraan
ahlullah (orang-orang bertaqwa dan dekat dengan Allah S.W.T.) adalah
kenyataan yang benar terjadi.
Silakan lihat kitab Ušul al-Wušul karya Imam al-Ustaz Muhammad Zaki
Ibrahim, Jilid I, Bab: Kisah Khidir Bainas-Šufiyah Wa al-‘Ulama’.
Dipetik dengan sedikit perubahan dari al-Hamid al-Husaini, al-Bayan
al-Syafi Fi Mafahimil Khilafiyah; Liku-liku Bid‘ah dan Masalah
Khilafiyah (Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 1998, m.s. 488).
Bediuzzaman Said Nursi di dalam Maktubat, al-Maktub al-Awwal, dari koleksi Rasail al-Nur.
Nursi menjawab satu soalan…adakah Sayyidina Khidr masih hidup?
Nursi menjawab ya…kerana ‘hayah’ itu 5 peringkat. Nabi Khidr di peringkat kedua.
5 Peringkat ‘hayah’ itu ialah:
1. Kehidupan kita sekarang yang banyak terikat pada masa dan tempat.
2. Kehidupan Sayyidina Khidr dan Sayyidina Ilyas. Mereka mempunyai
sedikit kebebasan dari ikatan seperti kita. Mereka boleh berada di byak
tempat dalam satu masa. boleh makan dan minum bila mereka mahu. Para
Awliya’dan ahli kasyaf telah meriwayatkan secara mutawatir akan
wujudnya ‘hayah’ di peringkat ini. Sehingga di dalam maqam ‘walayah’
ada dinamakan maqam Khidr.
3.Peringkat ketiga ni seperti kehidupan Nabi Idris dan Nabi Isa. Nursi
kata, peringkat ini kehidupan nurani yang menghampiri hayah malaikat.
4.Peringkat ni pula…ialah kehidupan para syuhada’. Mereka tidak mati,
tetapi mereka hidup seperti disebut dalam al-Qur’an. Ustaz Nursi
sendiri pernah musyahadah peringkat kehidupan ini.
5.Dan yang ni Hayah atau kehidupan rohani sekalian ahli kubur yang meninggal
Wallahhua’lam. Subhanaka la ‘ilma lana innaka antal ‘alimul hakim
======================================
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - Z )
Zaafarani Harum, wangi
Zaalan Rajin, giat
Zabad Keharuman kasturi
Zabadi Keharumanku
Zabarjad Batu permata seperti zamrud
Zabdan Pemberian
Zabidi Yang memberi
Zabir Pintar, kuat
Zabran Kuat, mampu
Zafar Kemenangan/kejayaan
Zafir Victorious
Zafri Kemenanganku
Zahabi Keemasan
Zahar Sangat bergemerlapan
Zahid Self-denying or ascetic
Zahidi Yang menjauhkan diri dari kemewahan, rendah hati
Zahil Yang tenang
Zahin Yang cerdik
Zahir Bright, shining
Zahiruddin Pembela agama
Zahirul Haq Pendukung Hak
Zahran Bunga, Keindahan, berseri, cantik
Zahrin Berseri-seri
Zahwan Sedap dipandang
Zaid Increase, growth
Zaidan Tambahan, kelebihan
Zaidi Tambahan, kelebihan
Zaidun Tambahan, kelebihan
Zaim Brigadier General
Zaim Said Bertanggungjawab, bahagia
Zaim Ukhrowi Pemimpin akhirat
Zain Bagus, perhiasan, perhiasanku
Zaini Bagus, perhiasan, perhiasanku
Zainuddin Perhiasan agama
Zainul Abidin Perhiasan orang beribadat
Zainul Ariffin Perhiasan orang arif
Zainul Muttaqin Perhiasan orang bertakwa
Zainun Bagus, perhiasan, perhiasanku
Zaiyani Hiasanku
Zakaria Nama nabi
Zakariyya A Prophets name
Zaki Intelligent
Zakir Yang mengenang, berzikir
Zakiy Pure
Zakur Yang kuat ingatan
Zakwan Yang cerdik, yang harum
Zaman Nasib
Zamanat Yang dijamin
Zamil Teman, kawan
Zamir Suara hati, anak kecil yang cantik
Zamri Kecantikanku
Zanjabil Susu jahe hidangan di surga
Zarif Periang, berjenaka
Zawawi Himpunan kebaikan
Zawir Ketua, pemimpin
Zawwar Banyak ziarah
Zayan Yang cantik
Zayani Kecantikanku
Zayyad Semakin bertambah
Zayyan Hiasanku
Ziad popular Arab name
Ziaul-Haq Light of Truth
Zihni Kefahamanku, kekuatan akalku
Zikri Ingatanku, kenanganku
Zimam Yang utama, pemimpin
Ziqri Terpuji, Yang Memuji Allah
Ziyaad popular Arab name
Ziyad Pertambahan, kelebihan
Zoheb little gold - the dimunitive form of zahab [correct Arabic is: dhahab]
Zohoor appearance
Zubaidi Pilihanku yang terbaik
Zubari Gagah perkasa, pintar
Zufar Singa, pemberani, pemurah
Zuhaily Yang tenang
Zuhair Bright, demunitive form of zahr - flower
Zuhairi Yang berseri
Zuhayr Bright
Zuhdi Zuhud, rendah hati, tidak rakus dunia
Zuhnun Yang cerdik
Zuhri Kecantikanku
Zulfadhli Yang mempunyai kelebihan
Zulfan Taman
Zulfaqar Nama pedang Nabi Muhammad SAW
Zumar Anak kecil yang cantik
Zunnurain Yang mempunyai dua cahaya
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - Y )
Y
Ya'rub Berbicara dgn bahasa Arab
Ya'sub Pemimpin kaum
Yaala Kemuliaan, tinggi
Yaaqub Nama nabi
Yaarub Mahir bahasa arab
Yaasiin Ayat pertama surat yaasiin
Yahya Nama nabi, yang hidup
Yahyah A Prophets name
Yajri Mengalir, berlari
Yakut Permata
Yaman Proper name
Yamin Yang berkat
Yaqin Penuh keyakinan
Yaqub Arabic form of Jacob
Yaqzan Yang berwaspada
Yasar Wealth, ease
Yaseen One of Muhammads names
Yasin Nama nabi
Yasir Wealthy
Yaslam Yang selamat, berserah
Yassaar Kekayaan, kemewahan
Yasser Wealth, ease
Yasykur Bersyukur
Yatim Yang sangat berharga, tidak bandingannya
Yawar Pengawal peribadi
Yazdan Belas kasihan
Yazeed God will increase
Yazid Berkat, bertambah, lebih
Yoonus A Prophets name
Yunan Nama ulama
Yunus A Prophets name
Yushua God saves
Yusri Kesenanganku
Yusron Kemudahaan
Yusuf A Prophets name,Joseph
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - W )
W
Wa'il Perteduhan, perlindungan, yang kembali (berlindung) kepada Allah
Wabil Pemurah, hujan lebat
Wadhoh Wajahnya bagus, kulit putih
Wadi Aman, tenteram, tenang
Wadihan Cantik
Wadud Penyayang, cinta, dicintai
Wafdan Perutusan yg terhormat
Wafi Sempurna
Wafid Tamu
Wafiq Berjaya
Wafiuddin Setia pada agama
Wafiy Setia, jujur
Wafri Kekayaanku, keluasanku
Wahab Pemberian
Wahib Pemberi
Wahid Singular, exclusive, unequalled
Wahiduddin Terulung pada agamanya
Wahiduz Zaman Terulung pada zamannya
Wahnan Mudah, senang Wail,
Wail Coming back - for Shelter
Waiz Penasihat, mubaligh
Wajdi Kesayanganku, cinta, gembira, kaya, kuasa
Wajih Noble
Wajihuddin Yang terkemuka dalam agama
Wakil Lawyer
Waldan Anak baik
Waleed Newborn child
Wali Kekasih, pelindung
Walid Kelahiran, yang dilahirkan
Waliuddin Pembela dan pemelihara agama
Walliyullah Supporter of God
Waqar Ketenangan dan sopan santun
Waqiuddin Pemelihara agama
Waqqas Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Waqur Ketenangan dan kesopanan
Wardi Bunga mawarku
Warid Berani
Waris Pewaris
Washif Punya Sifat tertentu
Washil Menyambung hubungan kekeluargaan
Wasi broad-minded
Wasil Penghubung silaturrahim
Wasim Graceful, good looking
Wazien Pendapat yang kukuhWazif Yang tekun, gigih
Wazir Menteri, yang berkuasa
Wazni Yang menimbang secara adil
Widad Cinta, cita-cita
Wijdan Sanubari, hati
Wisam Pertanda, bintang kehormatan, medali
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - U )
U
Ubadah Sahabat nabi Muhammad SAW, tekun beribadah
Ubaid Faithful
Ubaidan Penyembahan
Ubaidullah Hamba Allah
Ubaydah Servant of God
Ubayy Old Arabic name
Ubbad Banyak ibadat
Ujab Keajaiban
Ujum Benteng pertahanan
Ukail Pintar, pandai
Ukasyah Sahabat nabi Muhammad SAW, labah-labah
Ulil Aidi Yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar
Ulil Amri Pemerintah, pemimpin, ulama
Ulul Albab Orang-orang yang berakal, para cendikiawan
Ulul Arham Orang-orang yang punya hubungan darah
Ulul Azmi Orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
Ulul Fadhli Orang-orang yang mempunyai kelebihan
Ulwan Ketinggian, tinggi, jelas
Umair Maju, Nama orang dahulu
Umaiyah Sahabat Nabi Muhammad SAW
Umar Name of the second Khalifa
Umarah Old Arabic name
Umayr Old Arabic name
Umran Kemakmuran
Umron Pembangunan, ramai penduduk
Urwah Singa
Usaid Berani, singa
Usamah Description of a lion
Usyair Kawan, suami
Utaibah Persimpangan lembah
Utbah Old Arabic name
Uthman One of the companions of the Prophet - pbuh
Uwais Pemberian
Uwamir Nama Orang dahulu
Uzair Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uzma Terbaik
Uzzam Singa
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - T )
Ta'ib Yang bertaubat
Ta'iq Yang rindu
Ta'wilul Ahadits Tabir mimpi
Taba'un Yang menurut
Tabari Nama ulama
Tabi'un Yang mengikut
Tabrani Nama ulama
Tadwin Pencatatan
Tafhim Usaha memahami
Taha Tertentu, nama nabi
Tahfiz Usaha menghafaz
Tahir Pure, clean
Tahsin Menghiasi, perbaikan
Tahzir Usaha memberi peringatan
Taib Yang baik
Taisir Memudahkan, kemudahan
Tajuddin Mahkota agama
Tajuzzaman Mahkota masa
Tal'ah Tampil, maju
Tal'at Ketinggian
Talal Keindahan
Talhah Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Talib Penuntut
Tamam Generous
Tamamul Qamar Bulan purnama
Tamim Kejadian sempurna, orang yang kuat
Tamir One who owns date palm trees
Tamrin latihan, pembiasaan
Taqi Bertakwa
Taqiuddin Bertaqwa untuk agama, takwa dalam agama
Taqris Berperisa
Tarif Istimewa
Tariq Bintang subuh, pengetuk hati
Taufiq Pertolongan, petunjuk
Taufiq Alhakim Taufiq (Allah) yang Hakim (bijaksana)
Taufiq Arrahman Taufiq (Allah) Maha Pengasih
Taufiqillah Petunjuk Allah
Tauhid Kemurnian Iman ( Keesaan Allah )
Tauqan Kemampuan hati
Tawadu Merendah hati
Tawfiq Success, reconciliation
Tawqir goodluck, success granted by Allah
Taymullah Servant of God
Taysir Facilitation
Tayyib Good or delicate
Tazim honour
Thabit Firm
Thabrani Nama periwayat hadits
Thabrani Ismail Nama periwayat hadits
Thaha Dua huruf permulaan surat
Thahir Bersih, Suci
Thalal Keindahan, Keadaan yang baik
Thalib Penuntut Ilmu, Yang Mencari
Thamin Yang tinggi nilainya
Thamir Berjaya, berbuah
Thaqib Shooting Star
Thaqif Bijak dan cepat faham
Tharwan Kekayaan
Thauri Revolusi
Thifal Lembut
Thilal Embun, hujan gerimis
Thin Lazib Tanah liat
Tho'il Kemampuan
Thomi Tinggi
Thoriq Orang yang mengetuk malam hari
Thoyyib Baik
Thubat Pahlawan
Thufail Lembut, Halus
Tijani Mahkota
Tsa'ir Pemberontak
Tsab Tetap, lurus, tak goyah
Tsabat Keteguhan hati, ketetapan
Tsabit Yang tetap
Tsamarun Buah
Tsamin Berharga mahal, tinggi harganya
Tsamud Kaum Nabi Shaleh as
Tsaqib Jitu
Tsauban Kembali berkumpul
Tufail Pengantara, gaya yang menarik
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - S )
S
Sa'airollah Syiar2 Allah
Sa'di Bahagia
Sa'dun Kebahagian
Sa'i Yang berjalan cepat, yang berusaha
Sa'ihat Yang berpuasa
Sa'ud Bahagia
Saad Bahagia
Saadan Kebahagiaan
Saadi Kebahagiaanku
Saaduddin Agama yang membahagiakan
Sab'atuabhur 7 laut
Sabahi Ketua pejuang
Sabeer Patient
Sabih Beautiful
Sabikah Penambang emas, nama sahabat Nabi SAW
Sabil Jalan
Sabiq Yang mengalahkan, Yang mendahului
Sabir Yang sabar
Sabit Yang baik, pemurah
Sabqi Keutamaanku
Sabran Kesabaran
Sabri Kesabaranku
Sadad Kejujuranku, bertindak tepat
Sadaqat Charity
Sadat Pimpinan
Sadid Benar, tepat
Sadiq saadiq-truthful
Sadruddin Pemimpin agama
Saeed Happy
Safaraz Dihormati
Safir Wakil, duta besar
Safiuddin Kesucian agama
Safiy Best friend
Safwan Bersih, ikhlas, nama populer orang Arab
Saghir Yang mengikut
Sahar Akhir malam sebelum fajar
Sahil Mudah, senang
Sahir Wakeful
Sahlan Mudah, senang
Sahli Kemudahanku
Sahnon Kehalusan
Said Bahagia
Saidun Yang berbahagia
Saif Pedang
Saifuddin Pedang agama
Saiful Islam Pedang Islam
Saifullah Pedang Allah
Sajid One who worships God
Sakhawi Kemurahan hati
Sakinah Ketenangan, ketentraman
Salah Righteousness
Salah al Din Righteousness of the Faith
Salahuddin Kebaikan agama
Salam Kesejahteraan, keselamatan, keamanan
Salamat Kesejahteraan
Saleem Safe, whole, flawless
Saleh Good, right
Salim Selamat, terkawal
Saliman Kesejahteraan
Salman Safe
Sam'un Pendengaran
Sama'an Yang patuh
Samad Serba baik
Samah Toleransi
Sameer Entertaining companion
Samhari Lembing yang keras
Sami High, lofty, exalted
Samih Pemaaf, pemurah, lemah lembut, toleran
Samir companion, entertainer
Samman Grocer
Samran Pertolongan
Sanad Tempat bergantung
Sanim Yang derajatnya tinggi
Saniy Yang tinggi, mulia
Saqr Falcon
Sarhan Kemudahan
Sariyah Clouds at night
Sarwan Mempunyai kemuliaan dan kemurahan
Satir Orang yang menutupi Aib dan dosa
Sattar Menutup cela, aib
Saud Fortunate
Sayf Sword - of religion
Sayid chief, leader
Sayyid Master
Seif Sword - of religion
Seif al Din Sword of the faith
Shabhi Pagi hari
Shabri Sabar
Shaddam Benturan
Shadi Singer
Shafi Jernih
Shafiq Compassionate, tender
Shafiy Tenteram suci
Shafwan Teman akrab, cinta ikhlas
Shahib Teman
Shaib Tepat mengenai sasaran
Shakil Indah
Shakir Thankful
Shalah Perbaikan, kebaikan
Shalahuddin Kebaikan agama
Shaleh Baik
Shalih Baik
Sharaf honour
Sharif Honest, noble, distinguished
Sharim Berani, pedang tajam
Shibghotallah Fitrah Allah
Shiddiq Membenarkan
Shiddiqin Orang2 yg benar dlm ucapan dan perbuatan
Shidiq Selalu membenarkan, julukan utk sahabat Abu Bakar
Shidqi Benar, Jujur
Shidqie Benar, jujur
Shihab Flame, blaze
Shobhi Pagi hari
Shobir Penyabar
Shodiq Benar, Jujur
Shofi Jernih
Shofwan Teman akrab, cinta ikhlas
Shohib Teman
Shoib Tepat mengenai sasaran
Shorim Berani, Pedang Tajam, Singa
Siddiq Yang membenarkan
Sidqi Kebenaranku
Silmi Kedamaianku
Sinwan Kembar
Siraj Lamp, light
Sirajuddin Pelita agama
Sirhan Berani, singa
Sirin Nama seorang tabi?ie
Sofian Devoted
Soleh Yang baik
Solihan Yang baik
Solihin Yang baik
Su?da Bahagia
Subhi Early morning
Sufi Ahli tasawuf
Sufyan Nama sahabat nabi Muhammad SAW, nama tokoh ulama
Suhaib Kemerah-meraha
Suhaid Lembut, tampan
Suhail Senang, mudah
Suhaili Kemudahanku
Suhayb Of reddish hair or complexion
Suhayl Gentle, easy; the name of a star
Sulaim Sejahtera
Sulaiman A Prophets name - Solomon
Sulaimi Kesejahteraanku
Sulhidar Bersenjata
Sulthan Suktan, bukti yang kuat
Sulwan Kepuasan
Sunbul Tangkai, Nama Binatang
Sunni Penganut ajaran sunah nabi saw
Suoud Good luck
Surur Kegembiraan
Suud Bahagia
Suwadi Rahasiaku
Sya'airillah Syi'ar2 Allah
Sya'ban Bulan Sya?ban
Sya'rani Nisbah
Syabibi Berusia antara 15 dan 30 tahun
Syabil Bintang
Syaddad Yang perkasa
Syadi Pandai bersyair dan bernyanyi
Syafaat Pembelaan, pertolongan
Syafi Penyembuh
Syafi' Memberi syafa?at
Syafii Penganut Imam Syafii
Syafiq Penyayang, belas kasih
Syahabuddin Bintang agama
Syahid Mati Syahid
Syahin Burung yang panjang sayapnya
Syahir Terkenal
Syahiran Terkenal
Syahmi Mulia, berani, bijak
Syaiban Mendung bersalju
Syakib Nama tokoh muslim
Syakir Bersyukur, pengenang budi
Syalia Penghibur hati
Syamil Menyeluruh
Syamini Keharuman yang tinggi
Syamlan Memilih kurma yang masak
Syammas Pelayan ibadah
Syamsi Matahariku
Syamsir Pedang
Syamsuddin Matahari agama
Syamsul Bahri Matahari lautan
Syamsulhadi Matahari petunjuk
Syamsuzaman Matahari/ pelita masa
Syaraf Kemuliaan
Syarafat Harga diri
Syarafuddin Yang mulia agamanya
Syarahil Nama khabilah
Syarbini Nama Pohon, Nama Ulama Besar
Syarif Dipuji, mulia
Syarifuddin Kemuliaan agama
Syaukat Kekuasaan
Syauqi Rinduku
Syawal Bulan syawal
Syazani Kecergasanku
Syazwan Haruman kasturi
Syazwi Keharumanku
Syihab Pecahan bintang, meteor
Syihabuddin Bintang agama
Syu'bah Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Syuaib Nama nabi
Syubli Anak singa
Syuja? Pemberani
Syukran Kesyukuran
Syukri Kesyukuran
Syukur Kesyukuran
Syuruq Terbitnya matahari
Syuwari Kecantikanku
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - R )
R
Rabah Gainer
Rabbani Arif dan soleh
Rabbi' Musim semi
Rabi Spring, breeze
Rabiti Yang zahid
Radi Yang ridha
Rafa Bahagia
Rafaat Sangat lembut, cinta
Rafi exalted
Rafid Penolong, pengawal, pemberi
Rafidan Sungai Dajlah dan Furat
Rafie Tinggi dan mulia
Rafiq Kind, friend
Rafiqi Pendampingku
Rafiqin Pendamping
Rafiuddin Pendukung agama
Raghib Desirous
Rahimi Kesayanganku
Rahman Compassionate, merciful; referring to qualities of God listed in the Quran
Rahmani Kesayanganku
Rahmat Rahmat, belas kasihan
Rahmatullah Rahmat Allah
Rahmi Belas kasih
Rahmuni Yang penyayang
Raid Leader
Raidi Pelopor
Raihan Bunga surga, tumbuhan yg harum
Raimi Keutamaanku
Rais Captain
Raiyan Yang puas
Raja' Harapan
Rajab Bulan Rajab
Rajaie Harapanku
Rajauddin Harapan agama
Rajih Timbangan yang mantap
Rakin Dihormati
Ramadhan Bulan Ramadhan
Rami Penuh kasih
Ramli Penelitianku
Ramzi lambangku
Rania Kesukaan, kesenangan
Raoof Merciful
Raqib Penjaga, pengawal
Raqilla Yang selalu berbuat kebajikan
Rashaad Integrity of conduct
Rashad Kedewasaan, berperasaan baik
Rashid One of good council; rightly guided, having true faith
Rashin Yang bagus, yang tetap
Rasin Yang mantap
Rasmi Yang rasmi, lukisanku
Rasuli Wakilku, utusanku
Rasyad Memperoleh petunjuk
Rasydan Mendapat petunjuk
Rasyid Petunjuk, cerdas, mendapat petunjuk
Ratib Arranger
Rauf Pengasuh, bermurah hati
Rauhillah Rahmat Allah
Rawi Tubuh serta akal yang sihat
Rawiyani Keindahanku
Rayhan ease, fragrant, comfort
Rayyan Kepuasan; pintu syurga utk orang yang berpuasa
Razi Nisbah
Razin Berakhlak, serius dlm perilaku
Rida Keredhaan
Ridauddin Keridhaan agama
Ridha Kepuasan hati, ridho
Ridhwan Keridhoan Allah
Ridwan Acceptance, good will; name of the keeper of the gates of Heaven
Rif'at Tinggi martabatnya
Rifai Yang tinggi dan mulia
Riffat Pangkat yang tinggi
Rifid Penolong
Rifqi Lemah lembut, kawan pendamping
Riman Kijang
Riyad Gardens
Riyadh Taman
Rizq Rezeki
Rizqi Rezeki, kurniaan Allah
Rizqin Rezeki, kurniaan Allah
Rizqullah Rezeki dari Allah
Ruknuddin Sendi agama
Ruslan Wakil, penyampai
Rusli Wakilku
Rustam Berani, kuat
Rusyaidi Yang cerdik
Rusydan Petunjuk
Rusydi Kecerdikanku, penunjuk jalan lurus
Rusyduddin Kelurusan agama
Ruwaidi Angin sepoi-sepoi
Ruzain Tempat ketenteramanku
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - O / P / Q )
O
Omar Panjang Umur,Anak Pertama, Penggikut Nabi,Yang Tertinggi
Omran Struktur Yang Kuat
.............................................................................................................
P
Pasha Tuan,Gelar Kebanggaan
Putra Putera
.............................................................................................................
Q
Qa'id Pemimpin
Qabus Orang yg gagah, tampan dan baik kulitnya
Qadir able, powerful
Qaid qaayed-leader
Qaiser Raja
Qani' Puas
Qarin Yang dekat, teman
Qashid Yang menuju pd kemudahan
Qasim Divider, distributor
Qaulalhaq Perkataan yang benar
Qays Firm
Qiyaman Pokok kehidupan
Qobus Lelaki berwajah tampan
Qoid Pemimpin
Qosiim Yang molek, bagian
Qosim Ganteng, yang membagi
Qudamah Courage
Quds holiness, sanctity
Quraisy Suku bangsa arab asal Rasulullah SAW
Qushayyi Jauh pemikirannya, nama nenek moyang Nabi Quthb,
Qutaybah Irritable, impatient
Qutub Pemimpin, kutub
Nama-Nama Pilihan Anak Lelaki (menurut Abjad - N )
N
Na'il Yang suka memberi, penyelesai masalah
Naashif Adil, insyaf, pelayan
Nabawi Bersifat kenabian
Nabeel Noble
Nabhan Noble, outstanding
Nabih Cerdik, Mulia
Nabihan Mulia, masyhur
Nabil Yang cerdik, mulia, mahir, dermawan, bijaksana, seseorang penuh kehormatan
Nadeem Friend
Nadhif Bersih
Nadhim Pengatur
Nadhir Indah, elok
Nadhmi Teratur, disiplin
Nadi Tempat pertemuan
Nadim Rekan, sahabat
Nadir Berseri-seri
Nafi' Yang berguna
Nafil Tambahan
Nafis Bernilai, berharga
Nafiz Yang melaksanakan
Nahar Keluasan sungai
Nahdan Kebangkitan
Nahid Anak dalam masa puber
Nahlan Berbisa
Naif Tinggi, berkedudukan, menonjol
Naif Nail Aquirer, earner
Nail achiever
Naim Comfort, ease, tranquility
Najah Keselamatan, Kemenangan
Najdat Berani
Najeeb Of noble descent
Naji Safe
Najib Keturunan yang mulia, utama, bernilai
Najid Gagah, berani
Najih Yang menang
Najjar Carpenter
Najm star, planet
Najm al Din Star of the faith
Najmi Bintang, bintangku
Najmuddin Bintang agama
Najmussabah Bintang subuh
Najwan kemenangan
Naqib Yang menjamin
Naqiuddin Kebersihan agama
Nasab Keturunan mulia
Nashif Adil, insaf, pelayan
Nashir Penolong, pembela
Nashiruddin Penolong Agama
Nashrullah Kemenangan dari Allah
Nasif just
Nasih Advisor
Nasim Angin sepoi-sepoi
Nasir al Din Protector of the faith
Nasiruddin Pembela agama
Nasran Pertolongan
Nasrat Kemenangan
Nasri Pertolonganku, kemenanganku
Nasruddin Pertolongan agama
Nasrul Haq Pertolongan kebenaran
Nasrullah Pertolongan Allah
Nasser Protector
Nasyat Kecergasan
Naura Auni Bunga yg bersahaja dan lemah lembut
Nawab Pemimpin, pemerinta
Nawaf Nama populer orang Arab
Nawfal Generous, old Arabic name for the Sea
Nhawi Ketua
Nawwaf Yang menonjolkan
Nawwar Pemberi cahaya
Nazeeh Pure, chaste
Nazeem Arranger, adjuster
Nazhan Jauh dari yang dieji
Nazih Yang bersih, bersih dari noda cacat
Nazim Penyajak
Nazir Bandingan
Nazmi Bintangku, keindahanku
Nazran Persembahan untuk Allah
Nazri Pandanku
Niamuddin Peraturan agama
Nidal Perjuangan, menang
Nidham Peraturan
Nikmat Rahmat
Niyaz Doa, harapan
Nizam Peraturan
Nizar Yang memerintah, sedikit berbicara, sedikit memberi
Nooh A Prophets name
Noor Cahaya
Noori Shining, brightness
Nu'man Kebaikan, kenikmatan
Nuaim Nikmat
Nufail Pemberian, hadiah
Nuh Nama nabi
Numair Panther
Numan Blood
Nur al Din Brightness of the faith
Nurhan Cahaya raja
Nuri Cahayaku, bercahaya
Nuruddin Cahaya agama
Nurul Haq Cahaya kebenaran
Nurul Hidayah Cahaya petunjuk
Nurul Islam Cahaya Islam
Nusari Pertolongan
Nuwair Cahaya
Langganan:
Postingan (Atom)