Rd.Adi Kusuma
Sabtu, 14 Juli 2012
BERGURU DENGAN WALI ALLAH
Seorang kenalan telah bertanya kepada saya tentang kebenaran dan hakikat , bahwa datang kepada mereka beberapa roh wali-wali dan roh-roh itu berinteraksi dengan mereka. Bahkan dalam beberapa keadaan, roh-roh tersebut membantu mereka menyembuhkan penyakit dan mengajar mereka beberapa ilmu dan hikmah. Sebelum menjawab persoalan yang menyentuh akidah ini, saya ingin tujukan kepada golongan yang mempercayai akan kedatangan roh tersebut beberapa soalan.
1- Adakah mereka yakin dan mengetahui bahwa yang datang itu adalah roh, sedangkan mereka juga tidak mengenali roh?
Tidakkah ini bertentangan dengan fakta yang difahami daripada firman Allah SWT: Sehinggalah datang kepada salah seorang daripada mereka itu kematian,
Sekali-kali tidak!
4- Roh orang yang mati akan berada di alam barzakh.
5- Alam barzakh bukan lagi tempat beramal.
Dan belanjakanlah
6- Jika benar roh yang datang,
7- Jika benar roh yang datang dan membantu manusia (membuat kebaikan),
8- Dan jika roh itu datang dan mengganggu manusia (membuat dosa),
9- Kalaulah dikatakan bahwa roh yang membuat amalan sholeh itu diberikan pahala, maka tidakkah ini membawa kepada mengingkari ayat-ayat suci al-Qur’anul Karim dan juga Hadis-hadis Nabi s.a.w.?
10-Dan jika dijawab bahwa roh itu tidak akan mendapat pahala,
11-Dan jika ia melakukan pembohongan dan dosa, adakah ia akan berdosa?
Sedangkan Allah SWT berfirman:
12-Dan jika dikatakan bahwa roh itu tidak berdosa,
13-Ada roh yang datang mengaku bahwa ia adalah roh wali si fulan
14- Kalaulah benar roh yang datang itu roh para wali,
15-Tidakkah Allah SWT saja yang berkuasa mencabut roh? Tidakkah orang yang menganggap bahwa yang datang itu adalah roh mengetahui bahwa :
16-Kalaulah roh itu dapat datang setelah dipanggil,
17- Diriwayatkan dalam suatu hadist, Rasulullah SAW bersabda:
18-Dan jika roh orang yang berdosa yang datang, tidakkah ini telah membebaskan ia daripada azab kuburnya?
19-Tidakkah mempercayai kedatangan kembali roh itu berarti menolak banyak daripada ayat-ayat suci al-Qur’anul Karim dan juga Hadis-Hadis Nabi s.a.w.? Manakah yang lebih patut bagi seorang yang beragama Islam,
20-Adakah orang yang mempercayai kedatangan roh itu akan tetap bersikukuh dengan pegangannya itu setelah dikemukakan persoalan-persoalan ini?
OLAH RAGA OLAH RASA OLAH FIKIR
Posted By.Yudha Manggala
Assalamualaikum wr.wb
Asim bin Isam bercerita: “Suatu hari aku menginap di rumah imam Ahmad
bin Hanbal. Beliau membawakan air (whudu') lalu meletakkannya untukku.
Pagi harinya, beliau melihat air itu seolah tak tersentuh. Beliau
berkata: “Subhanallah! Seorang penuntut ilmu tak punya wirid di waktu
malam?!” Diceritakan Al-Khatib dalam Al-Jamik li akhlaq al-Rawi.
Mujahadah senantiasa dalam amali,
Kamal ALLAH dalam adab,
Assalamualaikum wr.wb
Wahai pembaca sekalian yang dirahmati ALLAH s.w.t,
Adapun semua kata yang terbaca, yang terpandang, maka sebanyak itu juga maaf yang kupinta bagi ketiadaan waktu mengemas halaman yang dho'if lagi jahil ini.
Benarlah masa itu milik ALLAH dan sangat beruntunglah bagi mereka yang senantiasa menjaga dirinya dengan beramal agar membawa bekal di akhirat kelak.
Ingin pertama sekali menyatakan Syukur tiada terhingga atas nikmatNYA yang hakikatnya tetap ujian bagi saya yang serba kekurangan ini
ANTARA SILAT & SHOLAT
Sesungguhnya Sholat itu berat untuk dilaksanakan. Tetapi lebih berat lagi sholat berjama'ah serta menyusun saf dalam sholat berjama'ah. Begitulah, berjuang itu susah. Tetapi lebih susah lagi berjuang secara berjama'ah. Susah untuk menjadi tentara yang tersusun, ta'at dan waRa’ kepada jama'ah. Sulit untuk di mengerti, diterima dan dilaksanakan kecuali oleh orang yang dimudahkan oleh Allah dengan karunia ‘khusyu’ dan insaf’
“Dalam Melaksanakan ibadah sHolat berjama'ah, kita tak boleh berdiri sendirian di belakang saf. Kalau kita tinggal seorang diri, kita perlu tarik kawan di hadapan ke belakang untuk bersama dgn kita. Dalam perjuangan dan dakwah juga kita tak boleh berjuang sendirian,sudah seharusnya kita berteman dan berjama'ah.
Mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengingatkan para sahabatnya tentang sholat ? Padahal mustahil di kalangan mereka ada yang melalaikannya. Maksud yang tersirat dari kata-kata Baginda yang amat mengasihi umatnya itu sebenarnya terlalu mendalam. Walau apapun nama dan gelaran kita, kedudukan dan pangkat, tahap ilmu dan amal ibadah kita, hendaklah kita senantiasa selalu perbaharui dan selidiki kesempurnaan ibadah sholat kita. Tidak semestinya seorang alim ulama telah lulus dari ujian ibadah sholatnya. Karena setiap manusia diciptakan dengan potensi ‘kelalaian’ yang tak akan pernah hilang dari kehidupannya. Manakala salah satu sifat orang beriman yang bijaksana adalah ''dia senantiasa selalu merasa dirinya lalai dan kurang sempurna''. Berbahagialah bagi mereka yang masih ‘sadar diri’ di atas segala kelemahannya!
PERSOALAN YANG PERLU DIFIKIRKAN
Setelah bertahun-tahun mengerjakan ibadah sholat, kadang-kadang kita merasa terlalu hebat hingga dapat menghabiskannya dalam waktu tak sampai lima menit. Karena terlalu mudah, ringan dan senang akhirnya sikap mempermudah-mudah dan meremehkan sholat menjadi kebiasaan. Padahal jika anda mendengar cerita Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anha:
”Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama-sama dengan kami, ketika datang waktu sholat, maka seolah-olah Baginda Shallallahu alaihi wasallam tidak mengenal kami dan kami pun tidak mengenal Baginda.” Anda akan mengerti betapa beratnya perkara sholat ini, yang telah merampas segala perhatian keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam daripada urusan duniawi!
TANYALAH DIRI KITA
Asim bin Isam bercerita: “Suatu hari aku menginap di rumah imam Ahmad
bin Hanbal. Beliau membawakan air (whudu') lalu meletakkannya untukku.
Pagi harinya, beliau melihat air itu seolah tak tersentuh. Beliau
berkata: “Subhanallah! Seorang penuntut ilmu tak punya wirid di waktu
malam?!” Diceritakan Al-Khatib dalam Al-Jamik li akhlaq al-Rawi.
Apa agaknya ucapan Imam Ahmad bin Hanbal melihat manusia seperti kita yang, jangankan sholat malam, bahkan subuh pun sering terlewat?
Mujahadah senantiasa dalam amali,
Muraqabah amal jangan dilupai,
Muahadah hati senantiasa dicermati,
Muhasabah diri selalu diingati…
Kamal ALLAH dalam adab,
Qahhar ALLAH dalam tegas,
Jamal ALLAH dalam pandangan,
Jalal ALLAH dalam ibadat…
Wallahu a’lam..
==============================================
10 PERSEDIAAN UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN RAMADHAN
Posted By.Manggala Sukma
1) Berdoalah agar Allah swt. Memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afi'at. Dengan keadaan sehat, kita dapat melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, sholat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdo'a, “Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadhan.” artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
Para orang-orang sholeh selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadhan dan berdo'a agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdo'a kepada Allah, “Allahu akbar, allahuma ahillahu a'laina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman dan berikan kepada kami taufiQ dan hidayah agar mampu melakukan amalan yang Engkau cintai dan ridhoi.
2) Bersyukurlah dan pujian kepada Allah atas karunia bulan Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, “Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara ni'mat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan keta'atan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam keadaan sehat wal afi'at, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3) Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah s.a.w. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Orang-orang sholeh sangat memperhatikan bulan Ramadhan. Mereka sangat ber gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan Bulan turunnya rahmat.
4) Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfa'at sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang dapat membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5) Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan keta'atan. Barangsiapa Jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahkannya melaksanakan perkara-perkara kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]
6) Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7) Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan tabi'at buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
8) Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan keta'atan pada bulan Ramadhan.
9) Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan membuat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan dzuhur, memberikan buku saku atau lembaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
10) Sambutlah Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah s.a.w., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri,anak, dan kaum kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfa'at bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
============================================
Dampak Makanan Halal Dan Haram
Seorang
ayah bekerja banting tulang, mengumpulkah harta demi sesuap nasi. Tidak
peduli siang atau malam. Tidak peduli semua orang pada istirahat tidur,
mereka bersusah payah untuk menghidupi keluarganya. Dia selalu selektif
dalam mendapatkan harta. Pantang baginya memberi harta haram kepada
keluarganya. Anak isterinya yang di rumah menanti hasil keringat suami.
Setelah mendapatkan harta dan dibelanjakan lalu dinikmati sekeluarga
dalam suatu hidangan. Walaupun menu makanan yang ala kadarnya, tetapi
mereka tampak menikmati. Mereka tersenyum, dan berucap terima kasih
kepada sang ayah yang telah bersusah payah mencari harta. Sang ayah bak
pahlawan bagi mereka. Sambil melihat sang anak dan sang isteri dia
bergumam : Alhamdulillah, aku bisa memberi makan mereka dengan makanan
halal, semoga bisa menjadi tulang dan daging, nutrisi yang baik sehingga
mereka bisa beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Engkau Ya
Allah. Sang ayah puas bahagia luar biasa dengan usahanya yang halal bisa
membahagiakan keluarga. Pagi harinya sang ayah dipamiti sang anak pergi
sekolah, sambil memandang dari kejauhan langkah sang anak yang riang
memakai sepatu dan seragam hasil keringatnya yang halal walaupun tidak
sebagus teman sekelasnya. Selanjutnya sang ayah kembali kepada aktivitas
lagi. Sang isteri selalu setia menanti di rumah sambil menyiapkan
kebutuhan di rumah. Tiap pagi dan petang seluruh keluarga panjatkan doa.
Tidak banyak yang diminta, hanya mohon diberi kehidupan keluarga yang
barokah.
Posted By.Yudha Manggala
Sementara
banyak pula orang yang hanya duduk enak-enakan pagi berangkat ke kantor
siang pulang, sekali tanda tangan uang sudah keluar jutaan bahkan
miliaran. Tidak peduli sumpah jabatan, tidak peduli itu uang rakyat,
tidak peduli benar tidaknya cara memperoleh. Tidak peduli lagi yang
diterima itu halal apa haram. Bahkan dengan entengnya mengatakan :
Mencari yang haram aja susah apalagi yang halal”. Anak isterinya diberi
makanan haram itu. Sambil tertawa riang menikmati uang rakyat. Tidak
puas menu satu mencoba menu yang lain. Karena dengan uang yang melimpah
dia bisa berbuat apa saja. Berbagai menu sudah dicobanya tak terkecuali
menu luar negeri, hasil iming-iming iklan di televisi. Hidupnya serba
mewah, tetapi kepuasan tidak pernah diraih. Sampai perut jadi buncit,
jalan pun tertatih, kelebihan lemak, obesitas. Suatu saat sang ayah
mengalami sakit yang sangat parah, kencing manis plus tekanan darah
tinggi. Sudah berkeliling dari rumah sakit satu ke rumah sakit yang
lain, bahkan keluar negeri. Sudah tak terhitung biaya yang dikeluarkan.
Seakan tidak butuh uang, yang ia butuhkan hanyalah kesembuhan. Tetapi
tak kunjung ada tanda-tanda kesembuhan. Berbagai do'a dipanjatkan, tak
ketinggalan oleh seluruh keluarganya. Tapi apa boleh dikata, sang KhaliQ
tentukan lain. Dia harus kembali ke alam baka. Tinggalkan anak isteri,
tinggalkan permasalahan keluarga. Isteri jadi jauh dari Tuhannya, anak
menjadi semakin durhaka.
Posted By.Yudha Manggala
Posted By.Yudha Manggala
Ibnu
Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW : “Ya
Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya
oleh Allah.” Apa jawaban Rasulullah SAW : “Wahai Sa’ad perbaikilah
makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi
orang yang selalu dikabulkan do'anya. Dan demi jiwaku yang ada di
tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke
dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan
seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka
neraka lebih layak baginya.” (HR At-Thabrani).
Posted By.Yudha Manggala
Posted By.Yudha Manggala
Surah
Yunus, 10: 59 disebutkan yang maknanya : “Katakanlah, terangkanlah
kepadaku tentang rezeki yang diturunkan oleh Allah kepadamu, lalu kamu
jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. “Katakanlah, “Adakah
Allah telah memberikan izin kepadamu (dalam persoalan mengharamkan dan
menghalalkan) atau kamu hanya mengada-adakan sesuatu terhadap Allah?”
Posted By.Yudha Manggala
Posted By.Yudha Manggala
Dampak makanan haram yang masuk ke perut kita, sebagaimana banyak diungkapkan di hadis dan Al-Quran :
1.Tidak Diterima Amalan
Rasulullah saw bersabda :”Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (HR At-Thabrani).
Rasulullah saw bersabda :”Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (HR At-Thabrani).
2.Tidak Terkabul Doa
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw : “Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab : “Wahai Sa’ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah saw bersabda : “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR Muslim).
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw : “Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab : “Wahai Sa’ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah saw bersabda : “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR Muslim).
3.Mengikis Keimanan Pelakunya
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari Muslim).
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari Muslim).
4. Mencampakkan Pelakunya ke Neraka
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR At Tirmidzi).
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR At Tirmidzi).
5.Mengeraskan Hati
Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, “Dengan memakan makanan halal.” (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219). At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, “Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah,” (Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216).
6.Haji dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, “Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka yang berada di langit menyeru, “Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima.” (HR At Thabrani)
Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, “Dengan memakan makanan halal.” (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219). At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, “Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah,” (Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216).
6.Haji dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, “Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka yang berada di langit menyeru, “Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima.” (HR At Thabrani)
7.Sedekahnya ditolak
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya.” (HR Ibnu Huzaimah)
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya.” (HR Ibnu Huzaimah)
8.Shalatnya tidak diterima
Dalam kitab Sya’bul Imam disebutkan, ” Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan.” (HR Ahmad)
Dalam kitab Sya’bul Imam disebutkan, ” Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan.” (HR Ahmad)
9.Silaturrahminya sia-sia
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, ” Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara’ (berhati-hati).” (HR Abu Daud).
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, ” Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara’ (berhati-hati).” (HR Abu Daud).
===========================
Langganan:
Postingan (Atom)