OLAH RAGA OLAH RASA OLAH FIKIR
Posted By.Yudha Manggala
Assalamualaikum wr.wb
Wahai pembaca sekalian yang dirahmati ALLAH s.w.t,
Adapun semua kata yang terbaca, yang terpandang, maka sebanyak
itu juga maaf yang kupinta bagi ketiadaan waktu mengemas halaman yang dho'if
lagi jahil ini.
Benarlah masa itu milik ALLAH dan sangat beruntunglah bagi mereka yang
senantiasa menjaga dirinya dengan beramal agar membawa bekal di akhirat
kelak.
Ingin pertama sekali menyatakan Syukur tiada terhingga atas nikmatNYA
yang hakikatnya tetap ujian bagi saya yang serba kekurangan ini
ANTARA SILAT & SHOLAT
Sesungguhnya Sholat itu
berat untuk dilaksanakan. Tetapi lebih berat lagi sholat berjama'ah serta menyusun saf dalam sholat berjama'ah. Begitulah, berjuang itu susah.
Tetapi lebih susah lagi berjuang secara berjama'ah. Susah untuk menjadi
tentara yang tersusun, ta'at dan waRa’ kepada jama'ah. Sulit untuk di mengerti, diterima dan dilaksanakan kecuali oleh orang yang
dimudahkan oleh Allah dengan karunia ‘khusyu’ dan insaf’
“Dalam Melaksanakan ibadah sHolat berjama'ah, kita tak boleh berdiri sendirian di belakang
saf. Kalau kita tinggal seorang diri, kita perlu tarik kawan di hadapan
ke belakang untuk bersama dgn kita. Dalam perjuangan dan dakwah juga
kita tak boleh berjuang sendirian,sudah seharusnya kita berteman dan
berjama'ah.
Mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengingatkan
para sahabatnya tentang sholat ? Padahal mustahil di kalangan mereka ada
yang melalaikannya. Maksud yang tersirat dari kata-kata Baginda yang
amat mengasihi umatnya itu sebenarnya terlalu mendalam. Walau apapun
nama dan gelaran kita, kedudukan dan pangkat, tahap ilmu dan amal ibadah
kita, hendaklah kita senantiasa selalu perbaharui dan selidiki kesempurnaan ibadah
sholat kita. Tidak semestinya seorang alim ulama telah lulus dari ujian ibadah
sholatnya. Karena setiap manusia diciptakan dengan potensi ‘kelalaian’ yang
tak akan pernah hilang dari kehidupannya. Manakala salah satu sifat
orang beriman yang bijaksana adalah ''dia senantiasa selalu merasa dirinya lalai
dan kurang sempurna''. Berbahagialah bagi mereka yang masih ‘sadar diri’
di atas segala kelemahannya!
PERSOALAN YANG PERLU DIFIKIRKAN
Setelah bertahun-tahun mengerjakan ibadah sholat, kadang-kadang kita merasa
terlalu hebat hingga dapat menghabiskannya dalam waktu tak sampai lima menit. Karena
terlalu mudah, ringan dan senang akhirnya sikap mempermudah-mudah dan
meremehkan sholat menjadi kebiasaan. Padahal jika anda mendengar cerita
Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anha:
”Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama-sama dengan
kami, ketika datang waktu sholat, maka seolah-olah Baginda Shallallahu
alaihi wasallam tidak mengenal kami dan kami pun tidak mengenal
Baginda.” Anda akan mengerti betapa beratnya perkara sholat ini, yang
telah merampas segala perhatian keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam daripada urusan duniawi!
TANYALAH DIRI KITA
Asim bin Isam bercerita: “Suatu hari aku menginap di rumah imam Ahmad
bin Hanbal. Beliau membawakan air (whudu') lalu meletakkannya untukku.
Pagi harinya, beliau melihat air itu seolah tak tersentuh. Beliau
berkata: “Subhanallah! Seorang penuntut ilmu tak punya wirid di waktu
malam?!” Diceritakan Al-Khatib dalam Al-Jamik li akhlaq al-Rawi.
Apa agaknya ucapan Imam Ahmad bin Hanbal melihat manusia seperti kita yang, jangankan sholat malam, bahkan subuh pun sering terlewat?
Mujahadah senantiasa dalam amali,
Muraqabah amal jangan dilupai,
Muahadah hati senantiasa dicermati,
Muhasabah diri selalu diingati…
Kamal ALLAH dalam adab,
Qahhar ALLAH dalam tegas,
Jamal ALLAH dalam pandangan,
Jalal ALLAH dalam ibadat…
Wallahu a’lam..
==============================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.