Suatu
Ketika Habib Jindan bin Salim berselisih pendapat dengan seorang ulama,
manakah pendapat yang paling sahih dalam ayat ‘Maliki yaumiddin’,
maliki-nya dibaca ‘maaliki’ (dengan memakai alif setelah mim), ataukah
‘maliki’ (tanpa alif).
Setelah berdebat tidak ada titik temu. Akhirnya sepakat untuk sama-sama datang ke Kiyahi Keramat; Kiyahi Khalil bangkalan.
Ketika
itu Kiyahi yang jadi maha guru para kiyahi pulau Jawa itu sedang duduk
didalam mushola, saat rombongan Habib Jindan sudah dekat ke Mushola
sontak saja kiyahi Khalil berteriak. Maaliki yaumiddin ya Habib, Maaliki
yaumiddin Habib, teriak Kiyahi Khalil bangkalan menyambut kedatangan
Habib Jindan.
Tentu saja dengan ucapan selamat datang yang aneh
itu, sang Habib tak perlu bersusah payah menceritakan soal sengketa
Maliki yaumiddin ataukah maaliki yaumiddin itu.
Demikian cerita Al Habib ketika menjelaskan perbedaan pendapat ulama dalam bacaan ayat itu pada Tafsir Thabari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.