Rd.Adi Kusuma

Rd.Adi Kusuma

Sabtu, 14 Juli 2012

BERGURU DENGAN WALI ALLAH



Seorang kenalan telah bertanya kepada saya tentang kebenaran dan hakikat , bahwa datang kepada mereka beberapa roh wali-wali dan roh-roh itu berinteraksi dengan mereka. Bahkan dalam beberapa keadaan, roh-roh tersebut membantu mereka menyembuhkan penyakit dan mengajar mereka beberapa ilmu dan hikmah. Sebelum menjawab persoalan yang menyentuh akidah ini, saya ingin tujukan kepada golongan yang mempercayai akan kedatangan roh tersebut beberapa soalan.
Di antaranya adalah:-

1- Adakah mereka yakin dan mengetahui bahwa yang datang itu adalah roh, sedangkan mereka juga tidak mengenali roh?
Dan Allah SWT pula berfirman:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh, maka katakanlah:
“Roh itu termasuk dalam urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan
melainkan sedikit”. Surah al-Isra’:85.

 Karena itu, apakah alamat yang membolehkan mereka kenal bahwa yang datang itu adalah roh?

2- Kalaulah benar roh yang datang, mengapa ia datang dan memasuki jasad orang lain, kenapa ia tidak datang kembali kepada jasadnya? Tidakkah lebih baik dan munasabah roh orang yang mati itu datang dan memasuki jasadnya, berbanding memasuki jasad orang lain?

3- Adakah benar roh orang yang mati itu boleh kembali dan memasuki mana saja jasad yang ingin dimasukinya atau mana saja jasad orang yang disuruh oleh pemanggilnya?

Tidakkah ini bertentangan dengan fakta yang difahami daripada firman Allah SWT: Sehinggalah datang kepada salah seorang daripada mereka itu kematian,
dia akan berkata:
“Wahai Tuhanku, kembalikan daku (ke dunia) {99} supaya aku dapat berbuat amalan salih (kebaikan) yang aku tinggalkan”.

Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja.
Dan di hadapan mereka ada dinding (barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan{100}
. Surah al-Isra’: 99 dan 100.
Ayat ini menerangkan bahawa sesudah kematian mereka berada di alam berzakh, yaitu satu kehidupan yang baru yang membatasi antara dunia dan akhirat.

4- Roh orang yang mati akan berada di alam barzakh.
Itulah akidah kita orang Islam.
Adakah roh yang sudah kembali ke alam barzakh
boleh datang semula ke alam dunia, sedangkan dua alam ini berlainan?
Tidakkah manusia dengan segala kecanggihan yang ada tidak mampu
untuk kembali berada dalam alam rahim setelah keluar dari perut ibunya,
sekalipun pada alam yang sama?

5- Alam barzakh bukan lagi tempat beramal.
Lalu Kenapa roh itu datang dan berinteraksi dengan manusia...
bahkan menolong manusia?
Adakah lagi amalan yang mampu dibuat setelah roh meninggalkan jasad,
sedangkan Allah SWT berfirman:

Dan belanjakanlah
sebagian daripada apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang daripada kamu,
lalu dia berkata:
“Wahai Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat,
yang menyebabkan aku mampu bersedekah dan aku termasuk dalam golongan orang-orangyang sholih?”
.
Surah al-Munafiqun: 10.

6- Jika benar roh yang datang,
kenapa dia tidak mengambil peluang ini untuk bertaubat,
bersedekah dan melakukan segala jenis amalan kebajikan?
Tidakkah ini lebih baik baginya daripada membuang masanya dengan berbual-bual kosong dan memperkenalkan dirinya kepada manusia?
Ataukah memang mereka dihalang untuk kembali walaupun sesaat ke dunia ini?

7- Jika benar roh yang datang dan membantu manusia (membuat kebaikan),
maka persoalannya apakah roh itu akan mendapat pahala daripada amalannya itu? sedangkan Rasulullah s.a.w. bersabda:
Apabila mati seorang anak adam, maka terputuslah segala amalannya,
melainkan tiga perkara:
yaitu pahala amalannya yang dilakukan semasa hidupnya , sedekah yang berkekalan, atau ilmu yang dimanfa'atkan
atau anak yang solih yang berdoa kepadanya
.
Hadis riwayat Muslim daripada Abu Hurairah.

8- Dan jika roh itu datang dan mengganggu manusia (membuat dosa),
adakah dia akan dianggap berdosa?
Tidakkah perhitungan amalan manusia hanya sesudah roh keluar daripada jasad?
Allah SWT berfirman:
Dan beribadatlah kepada Tuhanmu sehingga datang kepadamu keyakinan (kematian). Surah al-Hijr: 99.
Tidakkah dua akidah ini berseberangan?

9- Kalaulah dikatakan bahwa roh yang membuat amalan sholeh itu diberikan pahala, maka tidakkah ini membawa kepada mengingkari ayat-ayat suci al-Qur’anul Karim dan juga Hadis-hadis Nabi s.a.w.?
Ini karena dunia ini tempat beramal, dan alam selepasnya adalah tempat balasan. Tidakkah benar begitu?

10-Dan jika dijawab bahwa roh itu tidak akan mendapat pahala,
maka siapakah yang akan mendapat pahala daripada amalan sholeh
yang dilakukannya tadi?
Atau memang roh tidak boleh kembali sebagaimana yang mereka percayai itu?

11-Dan jika ia melakukan pembohongan dan dosa, adakah ia akan berdosa?
Maka jika dijawab dengan ya,
maka apabila ia akan dikenakan adzab siksaan kuburnya?
Atau orang yang mempercayai kedatangan roh itu
menolak aqidah seksaan kubur?
Dan bilakah roh ini akan mengetahui kedudukannya ?

Sedangkan Allah SWT berfirman:
Kamu telah dilalaikan oleh sikap ingin bermegah-megah
(dengan memperbanyakkan harta, pengaruh, pangkat dan sebagainya).
Sehinggalah kamu memasuki kubur.
Jangan begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Kemudian, janganlah begitu
(karena) kelak kamu akan mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui
dengan pengetahuan yang yakin.
Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim.
Kemudian kamu sesungguhnya benar-benar akan
melihatnya dengan a'inul yaqin
(mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat).
Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan
.
Surah at-Takasur: 1-8.

12-Dan jika dikatakan bahwa roh itu tidak berdosa,
sebaliknya yang berdosa ialah orang yang dimasukinya.
Maka persoalannya ialah,
tidakkah ini berlawanan dengan akidah Islam
yang menganggap bahwa seseorang itu tidak akan menanggung dosa orang lain?
Kenapa dia dipersalahkan sedangkan roh orang lain yang melakukannya?
Firman Allah SWT:
Dan seseorang yang berdosa tidaklah memikul dosa orang yang lain.
Surah al-Isra’: 15

13-Ada roh yang datang mengaku bahwa ia adalah roh wali si fulan
atau Nabi Khidir dan sebagainya.
Adakah benar dakwaan roh tersebut,
sedangkan kita tidak mengenalinya dan tidak juga mengenali jasadnya?
Kita hanya mengenali sirahnya.
Kalaulah manusia yang nampak dilihat ini boleh mengaku apa saja namanya
karena kita tidak mengenalinya, maka tidakkah persoalan yang sama boleh kita letakkan ke atas roh ghaib yang datang tadi?

14- Kalaulah benar roh yang datang itu roh para wali,
kenapakah ia datang membantu kita?
Tidakkah lebih munasabah ia pergi membantu saudara-saudara kita
yang dibunuh dengan kejam oleh orang-orang Yahudi, Amerika dan juga Rusia?
Atau pergi membantu  remaja-remaja muslimah yang  didzholimi oleh lelaki jahat atau bukan mahramnya?
Tidakkah ini lebih baik jika ia mampu untuk pergi menolong
siapa saja yang dikehendakinya?

15-Tidakkah Allah SWT saja yang berkuasa mencabut roh? Tidakkah orang yang menganggap bahwa yang datang itu adalah roh mengetahui bahwa :
Allah SWT berfirman:
Allah (jualah yang) memegang jiwa (roh manusia) ketika matinya
dan (Dia jugalah yang memegang) jiwa (roh) yang belum mati diwaktu tidurnya.
Maka Dia tahankan jiwa (roh orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa (roh) yang lain sampai waktu yang ditentukan.
Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang berfikir (menggunakan akal fikiran)
.
Surah az-Zumar: 42.
Adakah mereka tidak beriman dengan ayat suci ini
atau dalam hati mereka ada penutup
yang menyebabkan mereka menolak ayat-ayat Allah SWT?

16-Kalaulah roh itu dapat datang setelah dipanggil,
kenapa tak dipanggil saja roh Saidina Hamzah, Khalid al-Walid, Saidina Umar dan seumpama mereka untuk membantu menguatkan kekuatan Islam?
Kenapa tak dipanggil saja roh Imam Syafi'e, Maliki, Ghazali, Nawawi dan seumpama mereka untuk diajukan persoalan masalah-masalah fiqh yang baru dan terkini?

17- Diriwayatkan dalam suatu hadist, Rasulullah SAW  bersabda:
Kubur itu adalah satu taman daripada taman-taman syurga
atau satu lubang daripada lubang-lubang neraka
. Riwayat Tirmizi.
Kalaulah roh yang baik yang datang, kenapakah mereka bersusah payah datang sedangkan mereka berada dalam kenikmatan?

18-Dan jika roh orang yang berdosa yang datang, tidakkah ini telah membebaskan ia daripada azab kuburnya?
Mungkin semua roh orang yang berdosa akan keluar untuk melepaskan diri daripada azab kuburnya? Adakah ini benar bagi orang yang berakidah dengan akidah Islam yang benar?

19-Tidakkah mempercayai kedatangan kembali roh itu berarti menolak banyak daripada ayat-ayat suci al-Qur’anul Karim dan juga Hadis-Hadis Nabi s.a.w.? Manakah yang lebih patut bagi seorang yang beragama Islam,
antara mempercayai ayat-ayat suci al-Qur’anul Karim
dan juga Hadis-Hadis Nabawi
atau mempercayai suara yang hanya menumpang jasad orang lain
dan mendakwa ia adalah roh si Fulan bin si Fulan?

20-Adakah orang yang mempercayai kedatangan roh itu akan tetap bersikukuh dengan pegangannya itu setelah dikemukakan persoalan-persoalan ini?
Atau mereka akan bertaubat dan kembali kepada kebenaran
dan Beriman kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman :
Maka tanyalah orang-orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.
Surah an-Nahli: 43.

Setelah diajukan solan-soalan ini, maka saya dengan yakin mengatakan bahwa yang datang itu bukanlah roh orang yang sudah mati. Yang datang dan mengaku sebagai roh wali si fulan dan si fulan tidak lain melainkan jin yang ingin menyesatkan dan memperdayakan manusia. Mungkin kita tidak nampak akan kemudharatannya, karena ia seumpama meletakkan racun yang halus di dalam madu yang manis. Memohon pertolongan jin menuju kepada kesyirikan. Dan boleh jadi juga yang datang itu adalah “Qarin” si mati yang senantiasa mendampingi si mati semasa hayatnya. Kerana itulah dia sangat mengenalinya dan menyerupainya. Semoga kita semua selamat daripada tipu daya syaitan. Allah Maha Mengetahui.

========================================

OLAH RAGA OLAH RASA OLAH FIKIR

Posted By.Yudha Manggala
Assalamualaikum wr.wb

Wahai pembaca sekalian yang dirahmati ALLAH s.w.t,


Adapun semua kata yang terbaca, yang terpandang, maka sebanyak  itu juga maaf  yang kupinta bagi ketiadaan waktu mengemas halaman yang dho'if lagi jahil ini.

Benarlah masa itu milik ALLAH dan sangat beruntunglah bagi mereka yang senantiasa menjaga dirinya dengan beramal  agar membawa bekal di akhirat kelak.

Ingin pertama sekali menyatakan Syukur tiada terhingga atas nikmatNYA yang hakikatnya tetap ujian bagi saya yang serba kekurangan ini

ANTARA SILAT & SHOLAT

Sesungguhnya Sholat itu berat untuk dilaksanakan. Tetapi lebih berat lagi sholat berjama'ah serta menyusun saf dalam sholat berjama'ah. Begitulah, berjuang itu susah. Tetapi lebih susah lagi berjuang secara berjama'ah. Susah untuk menjadi tentara yang tersusun, ta'at dan waRa’ kepada jama'ah. Sulit untuk di mengerti, diterima dan dilaksanakan kecuali oleh orang yang dimudahkan oleh Allah dengan karunia ‘khusyu’ dan insaf’

“Dalam Melaksanakan ibadah sHolat berjama'ah, kita tak boleh berdiri sendirian di belakang saf. Kalau kita tinggal seorang diri, kita perlu tarik kawan di hadapan ke belakang untuk bersama dgn kita. Dalam perjuangan dan dakwah juga kita tak boleh berjuang sendirian,sudah seharusnya kita berteman dan berjama'ah.

Mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengingatkan para sahabatnya tentang sholat ? Padahal mustahil di kalangan mereka ada yang melalaikannya. Maksud yang tersirat dari kata-kata Baginda yang amat mengasihi umatnya itu sebenarnya terlalu mendalam. Walau apapun nama dan gelaran kita, kedudukan dan pangkat, tahap ilmu dan amal ibadah kita, hendaklah kita senantiasa selalu perbaharui dan selidiki kesempurnaan ibadah sholat kita. Tidak semestinya seorang alim ulama telah lulus dari ujian ibadah  sholatnya. Karena setiap manusia diciptakan dengan potensi ‘kelalaian’ yang tak akan pernah hilang dari kehidupannya. Manakala salah satu sifat orang beriman yang bijaksana adalah ''dia senantiasa selalu merasa dirinya lalai dan kurang sempurna''. Berbahagialah bagi mereka yang masih ‘sadar diri’ di atas segala kelemahannya!

PERSOALAN YANG PERLU DIFIKIRKAN

Setelah bertahun-tahun mengerjakan ibadah sholat, kadang-kadang kita merasa terlalu hebat hingga dapat menghabiskannya dalam waktu tak sampai lima menit. Karena terlalu mudah, ringan dan senang akhirnya sikap mempermudah-mudah dan meremehkan sholat menjadi kebiasaan. Padahal jika anda mendengar cerita Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anha:

”Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama-sama dengan kami, ketika datang waktu sholat, maka seolah-olah Baginda Shallallahu alaihi wasallam tidak mengenal kami dan kami pun tidak mengenal Baginda.” Anda akan mengerti betapa beratnya perkara sholat ini, yang telah merampas segala perhatian keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam daripada urusan duniawi!

TANYALAH DIRI KITA

Asim bin Isam bercerita: “Suatu hari aku menginap di rumah imam Ahmad bin Hanbal. Beliau membawakan air (whudu') lalu meletakkannya untukku. Pagi harinya, beliau melihat air itu seolah tak tersentuh. Beliau berkata: “Subhanallah! Seorang penuntut ilmu tak punya wirid di waktu malam?!” Diceritakan Al-Khatib dalam Al-Jamik li akhlaq al-Rawi.
Apa agaknya ucapan Imam Ahmad bin Hanbal melihat manusia seperti kita yang, jangankan sholat malam, bahkan subuh
pun sering terlewat?

Mujahadah senantiasa dalam amali,
Muraqabah amal jangan dilupai,
Muahadah hati senantiasa dicermati,
Muhasabah diri selalu diingati…

Kamal ALLAH dalam adab,
Qahhar ALLAH dalam tegas,
Jamal ALLAH dalam pandangan,
Jalal ALLAH dalam ibadat…

Wallahu a’lam..

==============================================

10 PERSEDIAAN UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN RAMADHAN


Posted By.Manggala Sukma


1) Berdoalah agar Allah swt. Memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afi'at. Dengan keadaan sehat, kita dapat melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, sholat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdo'a, “Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadhan.” artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para orang-orang sholeh selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadhan dan berdo'a agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdo'a kepada Allah, “Allahu akbar, allahuma ahillahu a'laina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman dan berikan kepada kami taufiQ dan hidayah agar mampu melakukan amalan yang Engkau cintai dan ridhoi.

2) Bersyukurlah dan pujian kepada Allah atas karunia bulan Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, “Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara ni'mat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan keta'atan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam keadaan sehat wal afi'at, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3) Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah s.a.w. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Orang-orang sholeh sangat memperhatikan bulan Ramadhan. Mereka sangat ber gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan  Bulan turunnya rahmat.

4) Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfa'at sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang dapat membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.


5) Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan keta'atan. Barangsiapa Jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahkannya melaksanakan perkara-perkara kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6) Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7) Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan tabi'at buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8) Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan keta'atan pada bulan Ramadhan.                                      

9) Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan membuat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan dzuhur, memberikan buku saku atau lembaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10) Sambutlah Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah s.a.w., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri,anak, dan kaum kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfa'at bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

============================================

Dampak Makanan Halal Dan Haram




Seorang ayah bekerja banting tulang, mengumpulkah harta demi sesuap nasi. Tidak peduli siang atau malam. Tidak peduli semua orang pada istirahat tidur, mereka bersusah payah untuk menghidupi keluarganya. Dia selalu selektif dalam mendapatkan harta. Pantang baginya memberi harta haram kepada keluarganya. Anak isterinya yang di rumah menanti hasil keringat suami. Setelah mendapatkan harta dan dibelanjakan lalu dinikmati sekeluarga dalam suatu hidangan. Walaupun menu makanan yang ala kadarnya, tetapi mereka tampak menikmati. Mereka tersenyum, dan berucap terima kasih kepada sang ayah yang telah bersusah payah mencari harta. Sang ayah bak pahlawan bagi mereka. Sambil melihat sang anak dan sang isteri dia bergumam : Alhamdulillah, aku bisa memberi makan mereka dengan makanan halal, semoga bisa menjadi tulang dan daging, nutrisi yang baik sehingga mereka bisa beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Engkau Ya Allah. Sang ayah puas bahagia luar biasa dengan usahanya yang halal bisa membahagiakan keluarga. Pagi harinya sang ayah dipamiti sang anak pergi sekolah, sambil memandang dari kejauhan langkah sang anak yang riang memakai sepatu dan seragam hasil keringatnya yang halal walaupun tidak sebagus teman sekelasnya. Selanjutnya sang ayah kembali kepada aktivitas lagi. Sang isteri selalu setia menanti di rumah sambil menyiapkan kebutuhan di rumah. Tiap pagi dan petang seluruh keluarga panjatkan doa. Tidak banyak yang diminta, hanya mohon diberi kehidupan keluarga yang barokah.
Posted By.Yudha Manggala
Sementara banyak pula orang yang hanya duduk enak-enakan pagi berangkat ke kantor siang pulang, sekali tanda tangan uang sudah keluar jutaan bahkan miliaran. Tidak peduli sumpah jabatan, tidak peduli itu uang rakyat, tidak peduli benar tidaknya cara memperoleh. Tidak peduli lagi yang diterima itu halal apa haram. Bahkan dengan entengnya mengatakan : Mencari yang haram aja susah apalagi yang halal”. Anak isterinya diberi makanan haram itu. Sambil tertawa riang menikmati uang rakyat. Tidak puas menu satu mencoba menu yang lain. Karena dengan uang yang melimpah dia bisa berbuat apa saja. Berbagai menu sudah dicobanya tak terkecuali menu luar negeri, hasil iming-iming iklan di televisi. Hidupnya serba mewah, tetapi kepuasan tidak pernah diraih. Sampai perut jadi buncit, jalan pun tertatih, kelebihan lemak, obesitas. Suatu saat sang ayah mengalami sakit yang sangat parah, kencing manis plus tekanan darah tinggi. Sudah berkeliling dari rumah sakit satu ke rumah sakit yang lain, bahkan keluar negeri. Sudah tak terhitung biaya yang dikeluarkan. Seakan tidak butuh uang, yang ia butuhkan hanyalah kesembuhan. Tetapi tak kunjung ada tanda-tanda kesembuhan. Berbagai do'a dipanjatkan, tak ketinggalan oleh seluruh keluarganya. Tapi apa boleh dikata, sang KhaliQ tentukan lain. Dia harus kembali ke alam baka. Tinggalkan anak isteri, tinggalkan permasalahan keluarga. Isteri jadi jauh dari Tuhannya, anak menjadi semakin durhaka.
Posted By.Yudha Manggala
Ibnu Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW : “Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah.” Apa jawaban Rasulullah SAW : “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan do'anya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” (HR At-Thabrani).
Posted By.Yudha Manggala
Surah Yunus, 10: 59 disebutkan yang maknanya : “Katakanlah, terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan oleh Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. “Katakanlah, “Adakah Allah telah memberikan izin kepadamu (dalam persoalan mengharamkan dan menghalalkan) atau kamu hanya mengada-adakan sesuatu terhadap Allah?”
Posted By.Yudha Manggala
Dampak makanan haram yang masuk ke perut kita, sebagaimana banyak diungkapkan di hadis dan Al-Quran :
1.Tidak Diterima Amalan 
Rasulullah saw bersabda :”Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (HR At-Thabrani).
2.Tidak Terkabul Doa 
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw : “Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab : “Wahai Sa’ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah saw bersabda : “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR Muslim).
3.Mengikis Keimanan Pelakunya 
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari Muslim).
4. Mencampakkan Pelakunya ke Neraka 
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR At Tirmidzi).
5.Mengeraskan Hati 
Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, “Dengan memakan makanan halal.” (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219). At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, “Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah,” (Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216).

6.Haji dari Harta Haram Tertolak 

Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, “Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka yang berada di langit menyeru, “Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima.” (HR At Thabrani)
7.Sedekahnya ditolak 
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya.” (HR Ibnu Huzaimah)
8.Shalatnya tidak diterima 
Dalam kitab Sya’bul Imam disebutkan, ” Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan.” (HR Ahmad)
9.Silaturrahminya sia-sia 
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara’ (berhati-hati).” (HR Abu Daud).
===========================
 

Koleksi Kaligrafi Bismillah

Posted By.Yudha Manggala