Rd.Adi Kusuma

Rd.Adi Kusuma

Senin, 30 Juli 2012

RIYADHUS SHALIHIN BAB.9



Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala Dan RUsaknya Dunia Dan Kesukaran-kesukaran Di Akhirat Dan Perkara Yang Lain-lain Di Dunia  Dan  Akhirat  Serta   Keteledoran Jiwa,  Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah


Allah Ta'ala berfirman:

"Katakanlah: Bahwasanya aku hendak menasihati kepadamu sekalian perkara satu saja, yaitu supaya engkau sekalian berdiri di hadapan Allah berdua-duaan atau sendiri-sendiri, kemudian engkau sekalian memikirkan bahawa bukanlah kawanmu itu terkena penyakit gila. Tidaklah kawanmu itu melainkan seorang yang memberikan peringatan kepadamu sekalian sebelum datangnya siksa yang amat sangat." (Saba': 46)

Allah Ta'ala berfirman pula:


"Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda - kekuasaan Allah - bagi orang-orang yang suka berfikir.

"Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah swt ketika berdiri, duduk ataupun berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka." Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran: 190-191)

Allah Ta'ala berfirman lagi:

"Apakah mereka tidak melihat - memerhatikan - pada unta, bagaimana ia diciptakan?

"Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?

"Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan?

"Dan juga bumi, bagaimana ia dikembangkan?

"Maka dari itu berikanlah peringatan, karena engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi peringatan." (al-Ghasyiyah: 17-21)

Allah Ta'ala juga berfirman:

"Apakah mereka tidak hendak berjalan di muka bumi, lalu melihat - memerhatikan - bagaimana akibat orang-orang  sebelum mereka? Allah telah membinasakan mereka itu dan keadaan yang seperti itu pula untuk orang-orang kafir?" (Muhammad: 10)

Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadis-hadis yang berhubungan dengan bab ini ialah Hadis di muka, iaitu:

"Orang yang cerdik - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya." Dan seterusnya.

Adapun lengkapnya Hadis di atas ialah:

Dari Abu Ya'la iaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:

"Orang yang cerdik - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah - yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih."

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.