Rd.Adi Kusuma

Rd.Adi Kusuma

Selasa, 10 Juli 2012

Qiamat ?





Tentunya kita sudah sering mendengar akan kata “Qiamat”, ya kata itulah yang menjadi suatu tanda akan berakhirnya ranah peradaban manusiawi. Rosululloh SAW pun telah membagi qiamat membagi 2 yaitu Qiamat kecil dan Qiamat besar, tandan tanda qiamat pun tlah beliau ungkapkan dalam beberapa Hadist-Nya.
Dari Hudzaifah bin Asyid Al-Ghifary RA berkata :
Datang kepada kami Rosululloh SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang –bincang . lalu beliau bersabda : “Apa yang kalian perbincangkan ?”. Kami menjawab : “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”. Lalu Rosululloh SAW bersabda : “Tidak akan terjadi qiamat sehingga kamu melihat 3 gempa bumi tebesar.

Nabiyulloh Isa AS telah berdialog kepada Sulthonul Awliya mengenai Qiamat tesebut ,

Isa     AS           : Apakah kalian merasa takut akan datangnya hari berbangkit
Sulthon        : Demi Allah, Ketakutan kami hanya kepada Sang Pencipta hari tersebut !
Isa     AS           : sebesar apakah amaliyah kalian
Sulthon       : Demi Haqq-Nya, Sesungguhnya amal kami tidak menjamin kami
Isa     AS           :lalu apakah yang menjamin kalian ?
Sulthon        : Rahmat-Nya jualah yang menjamin kami
Isa      AS          :apa yang menjadikan kalian yakin akan mendapatkan Rahmat-Nya ?
Sulthon      :Bukankah Allah telah mengumumkan akan kebesaran-Nya dengan Kalam “ Rahmat-Ku       mengalahkan Murka-Ku”
Isa      AS          :lalu bagaimana dengan kaum Muslimin dan kafir ?
Sulthon         : dengan kegungan Rahman Rahim-Nya lah ke2 golongan tersebut dapat teratasi
Isa       AS        : jelaskanlah wahay abul qorthby
Sulthon      : Sifat Rahman-nya akan menghisab kaum muslimin dan kaum kafir, dan sifat Rahim-Nya     khusus bagi kaum muslimin.
Isa     AS        : Maha Suci Allah yang telah menjadikan engkau sebagai lentera kaum muslimin, Petunjuk bagi yang menuntut,

Dari dialog tesebut maka dapatlah kesimpulan bahwa Qiamat merupakan suatu hari ketentuan Allah dimana kita harus meyakini hal tersebut tapi bukan untuk ditakuti. Karena yang harus ditakuti hanyalah Allah serta kewajiban kita agar senantiasa menjalankan apa - apa yang ditentukan dan menjauhi segala larangan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.